Goresan tinta 08.23

 kisa menarik,ada hikmanya.........

Kisah semut dan kepompong

"hamzah"

 Dalam dongeng anak indonesia sebelumnya, kita sudah membaca kisah dongeng anak indonesia tentang Kera yang menjadi raja. Nah sekarang kita akan membaca kisah yang lain yaitu dongeng anak indonesia tentang si Semut dan Si Kepompong. Begini ceritanya :

Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.

Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga membuat hutan tersebut menjadi hutan yang berantakan.

Seekor
Kepompong, sedang menangis dan bersedih akan apa yang telah terjadi di sebuah pohon yang sudah tumbang. "Hu..huu...betapa sedihnya kita, diterjang badai tapi tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung..huhu.." sedih sang Kepompong meratapi keadaan.


Dari balik tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata "Hai kepompong, lihatlah aku, aku terlindungi dari badai kemarin, tidak seperti kau yang ada diatas tanah, lihat tubuhmu, kau hanya menempel di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai" kata sang Semut dengan sombongnya.

Si Semut semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut, sampai pada suatu hari si Semut berjalan diatas lumpur hidup. Si Semut tidak tahu kalau ia berjalan diatas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya kedalam lumpur tersebut.

"Tolong...tolong....aku terjebak di lumpur hidup..tolong", teriak si semut. Lalu terdengar suara dari atas, "Kayaknya kamu lagi sedang kesulitan ya, semut?" si Semut menengok ke atas mencari sumber suara tadi, ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu-kupu yang sedang terbang diatas lumpur hidup tadi.

"Siapa kau?" tanya si Semut galau. "Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina" jawab si Kupu-kupu. Semut merasa malu sekali dan meminta bantuan si Kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya. "Tolong aku kupu-kupu, aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali bisa bertahan dari badai cuma hanya karena aku berlindung dibawah tanah". Si kupu-kupu akhirnya menolong si Semut dan semutpun selamat serta berjanji ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut.

Nah, hikmah yang bisa kita tarik dari
dongeng anak diatas adalah, kita harus menyayangi dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan. Intinya semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh kita menghina makhluk yang lain.


 Kisah penuh hikmah.........



Kura-kura dan Sepasang Itik
"hamzah"

Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha. Ada yang mengatakan bahwa dewa Jupiter telah menghukum kura-kura karena kura-kura tersebut sangat malas dan lebih senang tinggal di rumah dan tidak pergi ke pesta pernikahan dewa Jupiter, walaupun dewa Jupiter telah mengundangnya secara khusus.
Setelah bertahun-tahun, si kura-kura mulai berharap agar suatu saat dia bisa menghadiri pesta pernikahan. Ketika dia melihat burung-burung yang beterbangan dengan gembira di atas langit dan bagaimana kelinci dan tupai dan segala macam binatang dengan gesit berlari, dia merasa sangat ingin menjadi gesit seperti binatang lain. Si kura-kura merasa sangat sedih dan tidak puas. Dia ingin melihat dunia juga, tetapi dia memiliki rumah pada punggungnya dan kakinya terlalu kecil sehingga

harus terseret-seret ketika berjalan.
Suatu hari dia bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan semua masalahnya.
"Kami dapat menolongmu untuk melihat dunia," kata itik tersebut. "Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke atas langit dimana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu harus diam dan tidak berbicara atau kamu akan sangat menyesal."
Kura-kura tersebut sangat senang hatinya. Dia cepat-cepat memegang kayu tersebut erat-erat dengan giginya, sepasang itik tadi masing-masing menahan kedua ujung kayu itu dengan mulutnya, dan terbang naik ke atas awan.
Saat itu seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan apa yang dilihatnya dan berkata:
"Kamu pastilah Raja dari kura-kura!"
"Pasti saja......" kura-kura mulai berkata.
Tetapi begitu dia membuka mulutnya untuk mengucapkan kata-kata tersebut, dia kehilangan pegangan pada kayu tersebut dan jatuh turun ke bawah, dimana dia akhirnya terbanting ke atas batu-batuan yang ada di tanah.
 Rasa ingin tahu yang bodoh dan kesombongan sering menyebabkan kesialan.

Anak Muslim Kisah si Ravi Yang Sabar

"hamzah"

              Kisah anak muslim kali ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Ravi. Ravi sangat pintar bahkan ia selalu menjadi juara pertama terus di sekolahnya. Ia selalu membantu orang tuanya berjualan di pasar sebelum ia berangkat sekolah. Sebelum pergi ke pasar untuk membantu orang tuanya, ia selalu menyempatkan untuk shalat subuh berjamaah di mesjid dekat tempat tinggalnya.

Setelah membantu orang tuanya berjualan di pasar, ia lalu pergi berangkat ke sekolah. Sesampai di sekolah ia langsung belajar sebelum bel sekolah berbunyi. Ia sangat rajin dan pandai. Di kelas ia selalu menjadi teman yang baik dan paling sering membantu temannya yang sedang kesusahan. Tipe Ravi adalah anak Indonesia yang selalu menjadi perhatian banyak orang. Selain pintar ia juga selalu menjadi pemimpin di kelasnya. Sepulang sekolah Ravi selalu di temani oleh sepedanya yang sudah jelek sekali. Ia tidak khawatir kalau teman-temanya selalu mengejek sepeda bututnya. Karena ia selalu berprinsip kalau sepedanya memang butut akan tetapi masih bisa dipakai, jadi buat apa membeli yang baru.




Suatu hari si Ravi sedang berjalan pulang sekolah, namun ban belakang sepedanya kempes sehingga ia tidak bisa meneruskan perjalanan ke rumahnya, terpaksa ia harus berjalan kaki sambil menuntun sepedanya. Di tengah jalan ia bertemu dengan seorang kakek yang sedang beristirahat di tepi jalan. Si kakek ternyata sedang beristirahat melepas lelah siang itu. Dilihatnya oleh si Ravi kalau si kakek adalah seorang penjual daun jati.

Kemudian dihampirinya si kakek penjual daun jati tersebut, "Assalamu'alaikum kek.., kakek sedang apa disini?" tanya Ravi. "wa'alaikum salam cu, ohh...kakek sedang beristirahat disini, oh ya apakah kamu tahu dimana letak mushalla terdekat dari sini?" tanya si kakek kepada si Ravi.

"kalau mushalla itu masih jauh kek, kira-kira 30 menit berjalan kaki" kata si Ravi menjawab pertanyaan si kakek.

"Kenapa dengan sepedamu cu, sepedamu kok seperti sepeda usang dan tidak layak pakai ?" tanya si kakek. "Ah tidak kek, ini cuma kempes kok, aku masih bisa berjalan kok, lagi pula ini sepeda kesayanganku" kata si Ravi menjawab dengan melihat ke arah ban belakangnya yang kempes. Tak lama kemudian si kaki bangkit dari duduknya dan berkata, "Apakah kamu bisa membantu kakek membawakan daun jati dalam pikulan ini?", si Ravi melongok pikulan kakek itu yang berisi daun jati yang sangat banyak.

"oh bisa kek, tentu" kata Ravi. "Mau dibawa kemana kek daun jati ini?" tanya Ravi kembali.
"Daun jati ini ingin aku antar ke rumah seorang pedagang kota di ujung kampung ini, maukah kamu membantu kakek?" tanya kakek itu sekali lagi. "Siap kek, dengan senang hati" Ravi menjawab dengan sigap. "tapi bagaimana dengan ban sepeda mu yang masih kempes?" si kakek meragukan Ravi. "tenang kek, di ujung jalan sana ada bengkel sepeda, mungkin mereka punya pompa untuk ban sepedaku" kata si Ravi.

Tidak lama kemudian si Ravi segera menaikkan daun jati yang ada didalam pikulan kakek itu ke bagian belakang sepedanya. Lalu ia terus menuntun sepedanya ke bengkel sepeda yang tidak jauh dari situ. Kemudian setelah ban nya terisi angin, ia mulai mengayuh sepedanya dengan lancar.

Ravi tidak peduli dengan panas dan terik siang itu, padahal ia harus pulang ke rumah untuk shalat dan segera ke pasar kembali untuk membantu orang tuanya membereskan toko mereka di pasar.

Sesampainya di ujung jalan, ternyata si kakek sudah sampai terlebih dahulu. Ravi agak kaget, namun ia tidak ambil pusing, di bukanya tali pengikat pikulan daun jati dan ditaruhnya di atas tanah. "ini kek daun jatinya, nah sekarang aku pamit yah, mau pulang dulu, karena waktu shalat Zuhur sudah hampir tiba" si Ravi pamitan kepada si kakek. "terima kasih ya cu, atas pertolongan mu, kau anak yang sabar sekali" si kakek berkata kepada Ravi.

Waktu berlalu dengan cepat, hingga akhirnya suatu saat Ravi sedang bekerja di toko orang tuanya, ia dikejutkan dengan kedatangan seseorang ke tokonya. Dijawabnya salam orang tadi, lalu orang tadi bertanya "Apakah ini tokonya Ravi?" kata orang itu kepada Ravi. "ya pak ini toko saya, saya bernama Ravi" si Ravi menjawab pertanyaan orang itu. "Maaf ini ada titipan barang untuk mu" kata si orang itu, ternyata orang itu adalah seorang kurir yang mengirimkan sesuatu barang kepada Ravi.

"Barang apa pak" si Ravi makin penasaran. "Tolong tanda tangan disini, de" pinta si kurir. kemudian Ravi menandatangani surat serah terima yang ada amplopnya. Kemudian isi amplop itu ia baca. "Terima kasih cu, kau telah membantu kakek waktu itu, nah sebagai hadiahnya aku berikan kepadamu sepeda baru, untuk menggantikan sepeda butut-mu yang sudah usang itu" demikian isi surat dalam amplop itu berbunyi.

Sontak si Ravi kaget bukan kepalang, ternyata kakek yang ia tolong waktu itu adalah saudagar kaya yang sering membantu orang-orang yang sedang kesusahan, Kakek itu memang sering menyamar untuk bisa menolong orang yang miskin dan sedang dalam kesulitan. Akhirnya Ravi senang sekali mendapatkan hadiah sepeda baru dari si kakek penolong.

Hikmah
Anak Muslim Kisah si Ravi Yang Sabar  kali ini adalah janganlah kita mengeluh dengan apa yang kita miliki saat ini, bersyukurlah dan bahagialah dengan apa yang kita miliki, sebab belum tentu apa yang kita miliki saat ini bisa membawa kita bahagia dunia dan akhirat. salam

 Kisah penuh hikmah.........

 

Description: Kisah penuh hikmah...
Reviewer: Goresan tinta
Rating: 4.0
ItemReviewed: Kisah penuh hikmah...
Posting Lebih Baru
This is the last post.

Tidak ada komentar: